Novel karya Adenita, 23
episentrum merupakan sebuah novel perjalanan
mata, hari dan hati, yang didalamnya kita bisa melihat perjuangan Matari, Awan,
dan Prama dalam mencari arti kebahagian yang sebenarnya. Selepas lulus kuliah
nanti apakah kita ingin mengejar impian atau mengejar kemapanan. Apakah mencari
pekerjaan yang sesuai dengan passion kita? atau bekerja hanya karena uang?
Sebelumnya saya akan perkenalkan
dulu, 3 tokoh utama dalam 23 episentrum
ini.
TARI. Seorang sarjana komunikasi
salah satu universitas di Bandung. Bercita-cita menjadi news anchor. 2 minggu
sesudah wisuda ia memasuki dunia kerja, ia diterima di salah satu stasiun TV
Berita sebagai reporter BUKAN sebagai news anchor , ia menerima bekerja sebagai reporter dengan tujuannya utamanya hanya
untuk melunasi hutang kuliahnya yang ia pinjam sana sini dari teman-temannya
untuk membantu biaya perkuliahannya. Ya, gelar Sarjana yang ia sandang saat ini
masih berhutang. Gelar sarjana seharga 55 juta yang harus ia lunasi. Ia ingin melunasi hutang-hutangnya dalam waktu
3 tahun agar ia bisa melanjutkan impiannya ……..
AWAN. Seorang Treasury Finance di sebuah Bank.
Lulusan jurusan Matematika salah satu
Institut ternama di Kota Bandung. Dimana banyak perusahaan melirik lulusan kampus
tersebut. Meski keren dan bergengsi,
cita-citanya memang bukan itu. Impiannya adalah …………….. Memiliki hobi menulis
dan ngeblog. Hampir 3 tahun Awan menjalani hidup yang tidak sesuai dengan
passion-nya. Karena bagi ibu nya bekerja itu harus berkemeja, bercelana
pantolan, berdasi dan bersepatu pantofel, serta bergaji bulanan rutin.
PRAMA. Mapan, tampan dan kaya . Seorang
sarjana teknik perminyakan yang lulus tepat waktu dan langsung dilamar oleh
perusahaan minyak Prancis, T&T sebagai Reservoir Engineering dan berstatus
International mobile employee. Disekolahkan S-2
oleh perusahaannya ke Prancis dengan Gaji awal 4.500 dolar / bulan.
Namun semua yang sudah dicapainya itu tidak membuatnya bahagia. Refleksi
kariernya memang bukan pada uang, tapi pada ketenangan serta kebahagian hati.
Sudah 3 tahun kebahagian itu belum datang dalam wujud yang diinginkan. Sebuah
kebahagian yang dinamainya ………..
Yap, itulah penggalan cerita
novel 23 Episentrum, novel yang mengajarkan saya bahwa bekerjalah karena
keinginan hati kita. Karena gak semua orang juga bisa memilih pekerjaan, yang
ada malah mereka terpaksa melakukan itu. Kita nakhoda dalam hidup kita. Orang lain nggak bertanggung jawab atas semua
yang udah terjadi dikemudian hari, mereka cuma bisa berkomentar dan terus
berkomentar tentang hidup kita. Ini hidup kita. Kita berhak untuk menentukan
langkahnya. Keputusan sudah menjadi pertimbangan.
Berbicara mengenai passion Dalam
novel 23 episentrum ini dijelaskan juga setiap orang akan menapaki 3 tahapan
perjalanan karir:
Yang pertama disebut Discovery
Phase, ini adalah tahap pencarian jalur karier yang sesuai dengan latar
belakang dan karakter seseorang. Fresh Graduate biasanya masuk ke tahap ini.
Ada proses pencarian, pengenalan kemampuan, dan menghadapi dunia kerja yang
sesungguhnya. Bisa jadi ditemukan perbedaan realitas yang dibayangkan di masa
sekolah dengan dunia kerja yang sesungguhnya.
Yang kedua adalah Consolidation
Phase, ini adalah masa seseorang sudah mampu bersikap realistis. Tahu bahwa
untuk mencapai tujuan tertentu, harus melalui jalan berliku untuk mencapainya.
Sebagian orang ada yang mengalaminya lebih awal dan ada juga yang terlambat.
Yang ketiga adalah Maturity
Phase, masa akhir perjalanan karir. Biasanya setelah melalui masa 1 dan 2 tadi
maka di masa kini akan terkumpul pengalaman dan pengetahuan di bidang karier
tertentu.
Singkat cerita dalam novel ini
diceritakan bahwa Awan adalah sahabat dari Tari dan Prama, namun Tari dan Prama
tidak saling kenal. Tari meminta bantuan Awan sebagai konsultan keuangannya
untuk mengatur keuangannya dalam membayar hutang. Tari hampir putus asa ketika
segala upaya dia lakukan untuk melunasi hutang-hutangnya tersebut tidak kunjung
juga selesai, karena gajinya yang hanya 2,5 juta/bulan tak cukup untuk segera
melunasi hutang-hutangnya. Akhirnya Tari berbisnis daster dengan bantuan Opik
(salah satu OB) di kantornya untuk membantunya berjualan. Dan Tari pun berhasil mencapai prestasi yang luar
biasa di pekerjaannya sebagai reporter. Ketika dia berhasil membuat liputan
mantan orang nomor satu di Indonesia, yaitu Presiden Indonesia kedua yang saat
itu dirawat di RSPP. Tidak semua reporter dan stasiun Tv berita berhasil
mendapatkan gambar mantan Presiden kedua di Indonesia tersebut, hanya 4 reporter yang berhasil mendapat liputan tersebut dan Tari berhasil
mendapatkannya. Semua stasiun Tv membeli hak liputannya. Perdetiknya 3000 dolar
X 75 detik. bisnis daster yang Tari geluti pun berjalan lancar karena ada seseorang yang memesan sebanyak 200 kodi, dan itu sangat membantu Tari melunasi hutang gelar sarjananya.
Awan. Setelah 3 tahun menunggu
akhirnya ia memutuskan untuk resign dari Bank tempat ia bekerja. Ketika ditanya
oleh HRD kantornya:
“apa kamu bosan kerja disini?”
“saya bosan bukan karena kantornya, tapi saya bosan karena bidang ini
bukan passion saya. Saya mau kerja sesuai dengan bidang yang saya sukai”
Awan menyesal telah menuruti
kehendak ibunya begitu saja tanpa mampu beragumen. Setelah jujur kepada ibunya apa yang
sebenarnya menjadi passion-nya, ibu awan tidak mengeraskan hatinya lagi, ia
ingin anaknya bekerja dengan hatinya bukan karena paksaan. “Lakukan sesuatu
dengan hati dan bertanggung jawablah Nak …”
Tujuh tahun rasanya waktu yg
cukup untuk menyimpan semua ini, kali ini, ia ingin benar-benar mengembuskan
nyawa untuk semua ide yang tersimpan dalam foldernya … episentrum. Sebuah
folder yang didalamnya tersimpan rapi semua tulisan yang sudah disusunnya sejak
bangku kuliah dulu. Ya, awan ingin menjadi penulis. Penulis skenario film
tepatnya, ia senang menjadi tukang cerita bukan duduk diam di Bank, menjadi penulis
yang akhirnya berhasil membawa drinya ke Rotterdam untuk mengikuti festival
film internasional. Naskah yang awan buat masuk dalam 10 besar international short movie competition.
Berbeda cerita dengan Prama,
akhirnya ia melakukan perjalanan Hati, perjalanan yang ia lakukan untuk
merasakan kembali rasa yang selama ini telah hilang. Dalam perjalanan hati nya
itulah ia bertemu dengan Tari. Sosok wanita yang berhasil membuatnya merasakan
rasa yang telah lama hilang itu. Dalam perjalanan hatinya Prama memberikan uang Rp 5.000.000 sebanyak 6 amplop kepada Awan sahabatnya untuk diberikan kepada siapapun yang membutuhkan. tidak ada maksud apa-apa Prama melakukan hal tersebut dia hanya ingin berbagi atas apa yang telah ia capai selama ini. Akhirnya uang itu pun diberikan oleh Awan kepada Tari. untuk melunasi hutang gelar sarjananya tersebut. dan Prama jugalah yang membeli dagangan daster Tari sebanyak 200 kodi tadi.
berikut ini kata-kata terbaik yang saya ambil dari novel 23 Episentrum:
Hidupkan impian orang lain. Tularkan energi. Memberi dengan kualitas
Fase stlah lulus kuliah spti mnjdi tonggak sejarah yg pnting dlm perjalanan hdup stiap orang. Mncari pkerjaan yg pas,spti halnya mencari jodoh,apalg mencri
pkrjaan/karier yg brhbungan am passion kadangkala mnjdi bhn trtawaan org
lain
Semua orang punya caranya sendiri untuk memenangkan impiannya. Semua orang punya cerita sendiri dlm mraih impiannya
Mengajar itu 'kan prinsipnya berbagi. Apapun it namanya, ilmu, pengetahuan,nasihat, informasi. BAGI .. Sebarluaskan.
Melakukan kebaikan itu perlu kreativitas. Hanya cara2 yg unik dan bermodal ketulusan yg akan diingat
Kalau terus mikirin minim pengalaman, maka tidak akan pernah ada kata pertama kali ... Pertama kali mencoba.
Seni mendengar itu sebenarnya jauh lebih sulit dari seni berbicara. Mendengar menjadi modal awal kita utk menemukan solusi dr permasalahan, dan membuat orang lain merasa dihargai
eksplorasi diri,cari tau apa kerjaan yang paling bikin kita seneng.setelah yakin, baru tekuni sampai benar-benar jadi profesi hidup kita.
Kalau nggak mau melewati jalan curam dalam sebuah pekerjaan, jangan pernah memulainya
Itulah kebaikan. Lo ngak pnh tau kan,kbaikan yg lo dpt hari ini adalag. Balasan dari perbuatan baik lo yg mana...
jadi yang terbaik emang susah kali...... perlu waktu yang lama
semua orang melakukan pilihan hidupnya dengan kalimat terbaik menurut versi mereka sendiri
sarjana hanya alat. kalau tidak bisa menggunakan dengan benar, maka rusaklah fungsinya.
ingat semua rasa itu. malu, sdih &pusing, smua ,mnjadi 1 rasa yg dihadapi demi sebuah impian, menjadi sarjana.
didunia ini memang ga ada yg sempurna. saat minat km bsar disuatu
bdang,tp km trnyta ngk kompeten dibidangnya,tidak akan menghasilkan
sesuatu. terus,kalau km punya minat dan kompetensi besar untuk sebuah pekerjaan
yg kamu blang impian kamu. apa iy pekerjaan it menjamin kehidupan km
secara finansial?
Smua org didunia ini bth uang u/brthan hdp.bth uang u/mraih impian.tp uang bkn satu2nya jlan utk mraih it smuanya
Perjalanan karir it sbuah jalan panjang yg akan dilewati setiap org. Bukan hny prjalanan dlam menukar waktu menjadi rupiah
Perjalanan khdupan kita u/meraih impian2 hdup lainnya. Perjalanan tentang menguak makna hdup. Pastikan jalannya menyenangkan
Uang bukan satu-satunya cara untuk memberi
Kerja keras dan ketekunan mampu meruntuhkan brbagai kesulitan. Dan, ketulusan mampu mempercepatnya
Kegagalan it trjadi saat cita-citamu berakhir, ktika hdup sdh tdk lg mbrikan byk plhan utkmu
Formula hidup sukses dan bahagia it sederhana. Fokus u/melakukan hal-hal yg trbaik yg bs kita lakukan di dunia ini
Bkn krja kras,tp krja crdas.Kras xo g ad hslny sia2.tp,krj crdas bkl bkin lo mncpai tjuan yg byk dng bbrp lngkh
Usaha terbaik selalu ada ganjarannya
Spy kita bljar bt merancang masa dpan.bhwa crdas finansial it adalah sebuah hal yg penting
Just do something that you love to do, and the money will follow you
"Seburuk-buruk buta adalah buta hati , Nak ...
Urusan cinta itu jorok,Dia bs kau temukan dimana saja & kpan saja. Yg utamanya apa kau sdh pntas u/dicintai
Cinta itu memang kebutuhan. Kamu akan dicintai kalau kamu sudah bisa mencintai
you can solve the problem,if you can state it
Cinta itu memberi. Fokusnya pada orang lain,bukan pada diri sendiri .